buruan daftar, banyak teman banyak duit...

Senin, 11 Januari 2010

tahukah anda?

saya baru saja membaca sebuah jurnal NEJM, jurnal terbitan Inggris yang merupakan jurnal kedokteran dengan impact factor teringgi di dunia. Jurnal ini paling banyak digunakan sebagai sitasi dalam teks book kedokteran. Untuk kevalidannya silahkan buka buku kedokteran mana saja anda akan melihat nejm disitu.

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan seccara pprospektif selama kurang lebih 2 tahun lebih dari tahun 2005 sampai tahun 2007 kemaren menyatakan keeefktivan penggunaaan obat yang bernama muperosin yang dipakai intranasal dan penggunaan klorheksidin yang dipakai perkutan untuk mencegah kolonisasi bakteri stafilokokkus aureus pada pasien di rumah sakit.

Pada penelitian tersebut diambil pasien sebanyak 6 ribuan tapi berdasrkan kriteria inklusi dan eksklusi hanya didapatkan sekitar 1200an yang memenuhi syarat inklusi dan mereka semua positif karir stafilokokkus aureus setelah dilakukan PCR.
dARI DATA YANG ADA PASIEN YANG BANYAK DIDAPATKAN LAKI2 lebih banyak daripada perembpuan.

Metode yang dilakukan adalah studi kase kontrol jadi ada yang menjalani perlakuan dan ada yang menjadlani kontrol.yang menjalani perlaukan akan mendapatkan perlakuan dengan obat yang akan diuji yaitu muperosin dan klorheksidin.

Hasil yang diharapkan adalah jumlah pasien yang terinfeksi stafilokokkus aureus kelompok uji dan kelompok kontrol. Dan hasil yang didapatklan selama kurun waktu 2 tahun lenbih tersebut adalah ditemukan infeksi stafilokokkus aureus lebih sedikit jumlahnya pada pasien yang dalam kelompok uji dibandingkan kelompok kontrol. Hal lain yang dapat dijadikan pertimbangan adalah pada kelompok uji tersebut jumlah yang DM lebih banyak daripada kelompok komtrol padahal DM rentan infeksi. JADI HAL TERSEBUT MENMPERKUAT HASIL UJI trehadap obat tersebut dalam hal pencegahan kolonisasi stafilokokkus aureus.

Sekarang munngkin atau tidak obat2an ytersebut bisa dipertimbangkan untuk dipakai dalam dunia bedah r\dalam rangka untuk mengurangi juimlah infeksi sekunder dalam pembedahan terutama kaitannya dengan infeksi nosokomial. Tapi memang perlu diadakan lagi penelusuran lebih lanjut akan obat tersebut dalam kaitan resistensi. mUNGKINDALAM HAL INI PERLU DIKETAHUI LAGI LEBIH LANJUT TENTANG efek samping obat indikasi dan kontraondikasi yang terkai penggunaanya. Tapi jelas penelitian ini menunjukkan nilai efektivitas yang signifikan.

sumber:NEJM, 7 JANUARI 2010(informasi ini terbaru dan terUPDATE serta paling terpercaya)

Tidak ada komentar: