buruan daftar, banyak teman banyak duit...

Rabu, 01 Oktober 2008

Bagaimana proses masuknya makanan ke sel?

Apa kabar semuanya? Baik-baik saja? Insya ALLAH ya…
Sekarang, kita akan membahas bagaiaman makanan masuk ke sel tentunya untuk memenuhi kebutuhan sel itu sendiri yang salah satunya adalah untuk pembentukan energi.

Saat kita makan, makanan awalnya akan masuk ke saluran gastrointestinal, makanan akan dicerna di lambung dengan asam lambung lalu akan dicerna lagi dengan empedu oleh hati dan akan memasuki usus halus untuk diserap. Saat diserap, makanan akan masuk ke dalam aliran darah bersama sel-sel darah merah. Sel-sel darah merahlah yang akan menghantarkan makanan tersebut di samping oksigen dari alveolus. Setelah itu makanan akan dibawa ke hati untuk dipecah menjadi molekul2 yang lebih kecil agar mudah diserap sel. Karbohidrat akan diubah menjadi glukosa, lemak mejadi asam lemak, dan protein menjadi asam amino. Setelah itu, darah akan mendistribusikannya ke seluruh sel2 tubuh. Darah akan membanya sampai ke kapiler. Di sana, zat2 makanan dan oksigen akan dilepas ke matriks ekstraseluler. Setelah itu, makanan dan oksigen akan masuk ke sel. Jika ukurannya sangat kecil maka dapat melintasi membrane dengan bebas. Tapi jika ukurannya besar maka akan diterima oleh sel dengan cara pinositik atau fagositik. Umumnya, yang digunakan adalah pinositik. Zat-zat makanan tersebut akan masuk dalam folikel pinositik dan akan segera dibawa ke mitokondria untuk respirasi. Zat makanan lalu diubah menjadi asam piruvat kemudian menjadi asetil koenzim-A, lalu akan dipecah dimatriks mejadi hydrogen dan karbondioksida. Nah, karbondioksida akan segera dikeluarkan dari sel mengikuti darah untuk dilepaskan di paru2 keluar tubuh. Sementara Hidrogen akan berikatan dengan oksigen dari darah. Tapi sebelumnya hydrogen harus diubah dulu ke bentuk ion dengan melepaskan elektronnya. Setelah itu, terjadlah ikatan antara hydrogen dan air dan melepaskan energi tinggi yang akan diterima oleh ATP sintase untuk mengubah ADP menjadi ATP. Setelah itu, ATP akan disebarkan ke seluruh organel2 untuk proses aktivitas sel.

Penyakit, Mengapa Bisa Timbul pada Manusia?

Membahas judul di atas, kita harus tahu dulu penyakit itu apa, dalam hal ini kita harus mengetahui dulu defenisi dan batasan-batasan penyakit.

Penyakit dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan perubahan keseimbangan antara factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan kearah yang tidak seimbang, baik itu menyangkut host, agen penyakit, maupun lingkungan.

Keadaan sehat merupakan suatu manifestasi keseimbangan di antara ketiga faktor di atas, jika terjadi pergeseran keseimbangan yang jauh, maka pnyakit akan terbentuk. Keadaan sehat digambarkan sebagai suatu neraca yang seimbang, dimana yang merupakan turusnya adalah lingkungan, dan yang ditimbang dalah antara host dan agen penyakit. Lingkungan dijadikan sebagai turus karena lingkungan merupakan tempat bermukimnya kedua faktor selainnya. Dan merupakan tempat hidup keduanya. Dari lingkungan mereka berdua akan berusaha memanfaatkan kesempatan untuk saling menggeser.

Faktor host yang bisa menyebabkan penyakit sangat banyak. Pada manusia, bisa kita ambil factor usia/umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan sebagainya. Sementara factor agen penyakit dapat berupa bahan kimia, mekanik, fisik, biologic, dan nutrisi. Bahan kimia dapat menyebabkan kondisi patologis pada manusia. Merkuri yang terpjan pada manusia dapat menyebabkan penyakit alzeimer yang merupakan manifestasi dari peristiwa terdegradasinya sel saraf akibat pajanan merkuri. Pada factor mekanik lebih bersifat buatan sepert trauma kecelakaan, dan untuk fisik lebih murni daripada fisik contohnya radiasi. Misalnya pada penderita kanker akibat radiasi bisa saja terjadi karena mutasi yang secara molekuler didapatkan kerusakan gen pengatur multilikasi sel yaitu gen P53 dan gen myc. Sementara untuk factor biologic lebih kepada mikroorganisme apakah itu parasit, bakteri ataupun virus. Ini bisa kita dapatkan biasanya pada penyakit jenis infeksi seprti influenza, HIV, morbili, cerebral Toxoplasmosis.

Faktor Nutisi juga tidak kalah pentingnya. Nutrisi merupaan modal bagi manusia untuk melakukan metabolisme untuk memperoleh energi untuk mekanisme aktivitas selluler sampai tingkat organisme. Nutrisi harus tercukupi sesuai kebutuhan tubuh. Tidak boleh lebih dan kurang. Jika lebih bisa berdampak patologis. Pada pasien dengan hipervitaminosis vitamin A misalnya, dapat kita temukan pembesaran hati yang merupakan kondisi di luar normal. Atau bisa juga kita dapatkan pada orang yang mengkonsumsi lemak berlebihan, dapat berdampak obesitas yang bisa berdampak lebih luas dengan beragam komplikasi. Sementara untuk defisiensi nutrisi, dapat pula menyebabkan kondisi patologis. Pada fetus yang kekurangan asam folat, dapat terjadi defisiensi asam folat yang bsa menyebabkan kelainan pembentuk otak. Bisa pula menyebabkan anemia jenis defisiensi folat. Atau misalnya defisiensi karbohidrat bisa menyebabkan defisiensi yang mengganggu pertumbuhan dan manfestasinya dapat dilihat salah satunya tubuh menjadi semakin kurus karena terjadi pemecahan protein yang diambil dari tubuh sendiri sehingga tidak heran otot-otot mnjadi semakin mengecil atau semakin kurus.

Faktor lingkungan tidak boleh disepelekan. Lingkungan merupakan tempat host dan agen penyakit. Keduanya akan saling berebut tempat. Jik agen penyakit berhasil menggeser host maka penyakit dapat terjadi. Akan tetapi jika host mampu menanggulanginya dengan menjaga keseimbangannya maka kesehatan dapat tetap terpelihara. Secara tidak sadar sebenarnya kita hidup bersama anyak sekali kuman-kman dan bibit penyakit yang sifatnya mikroskopik. Meskipun demikian, kesehatan dapat terpelihara selama manusia masih bisa menyeimbanginya, salah satunya dengan memperkuat daya tahan tubuh, bisa juga dengan pola hidup yang bersih, factor nutrisi juga bisa berperan.

Sebagai kesimpulan, penyakit dipengaruhi oleh interaksi ketiga factor diatas. Ketiganya saling mempengaruhi. Ketiganya merupakan suatu kesatuan yang terintegraskan oleh ALLAH SWT. Nah, untuk menjaga keseimbangannya merupakan tugas kita sehingga kondisi sehat dapat terpelihara.