Sebelum kita berbicara mengenai fisiologi tumbuh kembang ada baiknya kita memahami dulu inti perjalanan dari pelajaran fisiologi itu sendiri. Inti dari fisiologi adalah pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana. Jadi, fisiologi itu menanyakan apakah itu, mengapa bisa terjadi, dan bagaimana mekanismenya. Memang, fisiologi itu membutuhkan pemahaman yang mendalam karena kita harus mengetahui detailnya sehingga kita bisa menjelaskan sesuatu mengapa bisa terjadi, bagaimana proses terjadinya. Di sisi lain juga fisiologi mengajar kita untyk berani mempertanggungjawabkan ilmu yang kita bawa/ sebarkan.
Sekarang kita mulai dengan fisiologi tumbuh kembang.
1. Apakah yang dimaksud dengan mekanisme feedback negatif dan positif? Sesusai dengan pertanyaan, tentu yang dibicarakan adalah hormon. Hormon dihasilkan oleh kelenjar yang dirangsang kerjanya oleh FSH atau LH yang diproduksi oleh hipofisis apakah itu anterior maupun posterior. FSH maupun LH tak akan keluar tanpa ada GnRH (Gonadothropin Realizing Hormone) yang diproduksi oleh hipothalamus sebagai gonadostat. Dan tentunya, pengeluaran GnRH ini sangat dipengaruhi oleh stimulus yaitu rangsangan apakah itu dari luar maupun dari dalam. Yang dari luar bisa suhu, atau hal lainnya yang berhubungan dengan lingkungan. Nah, yang berasal dari dalam inilah yang disebut dengan mekanisme feedback. Bisa bernilai positif dan negatif. Dan yang berperan dalam hal ini adalah hormon yang dihasilkan terakhir oleh kelenjar. Mekanisme feedback bernilai positif apabila kadar hormon sedikit sementara dibutuhkan, dan sebaliknya, bernilai negatif apabila kadar hormon sudah terlampau banyak. Ini merupakan upaya tubuh kita untuk memproduksi hormon sebagaimana mestinya sesuai kebutuhan, tidak kurang dan tidak lebih. Itulah Penciptaan ALLAH SWT. Yang seimbang dan telah teratur sesuai sifat Pengaturan-NYA.
2. Apakah dampak hormon dipengaruhi oleh berbagai hal? Ya, dampak hormon apakah itu defisiensi ataupun hiper/kelebihan itu dipengaruhi oleh banyak hal. Bagi anak2 berbeda degan yang dewasa dan dari yang belum lahir berbeda dengan yang sudah lahir.
3. Air pada paru2 neonatus diserap melalui apa? Melalui kanal-kanal Natrium.
4. Mengapa pada bayi baru lahir itu hipoksia? Ini adalah fenomena yang wajar. Bayi hipoksia karena proses persalinan. Dimana saat itu bayi kekurangan Oksigen pada proses persalinan yang memakan waktu yang cukup lama.
5. Bagaimana dengan suhu bayi intrauterin? Lebih hangat daripada suhu lingkungan. 30 derajat Celcius.
6. Apakah fungsi menangis pada bayi? Ini berhubungan dengan metabolisme tubuh. Bayi berusaha menghangatkan tubuhnya dengan memproduksi kalor yang diperoleh melalui proses metabolisme dengan cara menangis. Di samping itu juga menangis dapat memperkuat jantung bayi. Dalam hal ini,untuk memperbagus sirkulasi si bayi.
7. Bagaimanakah proses penutupan foamen ovale pada bayi? Saat paru2 mulai berfungsi, paru paru mengembang, dengan tekanan rendah daripada aliran darah, akhirnya darah dari artrium dan ventrikel kanan menuju paru2, lalu keluar memasuki artrium dan ventrikel kiri. Saat ini, tekanan besar sehingga menutup foramen ovale antara artrium kiri dan kanan.
8. Mengapa pada hari pertama ASI ibu sedukit? Karena produksi prolaktinnya menurun.
9. Mengapa kotoran bayi mula2 berwarna kebiruan? Karena banyak mengandung empedu. Nanti setelah diberi ASI, warna akan mulai berubah menjadi semakin muda.
10. Apakah yang dibutuhkan bayi untuk meningkatkan metabolisme tubuh? Hormon Thyroid akan diproduksi lebih banyak oleh bayi.
11. Bebicara tentang imun bayi, apa perbedaan antara sel B dan sel T? Sel limfosit bayi diproduksi oleh hati dan sel2 tulang. Limfosit T yang merupakan sistem imun dalam sel diproduksi di hati dan akan memasuki Timus. Sedangakan sel B yang merupakan sistem imun humoral karena mengikuti aliran darah akan diproduksi oleh sel2 tulang dan berubah menjdi limfosit B denga mekanisme tertentu. Nah, untuk bekerja pada sel, sel limfosit B tidak bisa langsung bekerja. Dia harus berubah dulu menjadi sel plasma lalu menjadi Imunoglobulin.
12. Apa pentingnya ASI bagi bayi? Salah satunya adalah klaustrum yang terkandung di dalamnya yang mengandung Imunoglobulin yang baik untuk sistem imun si bayi.
13. Apa bedanya Hemoglobin bayi dan orang dewasa? Hemoglobin bayi, karna umur exrauterinnya masih baru masih banyak mengandung hemoglobin Fetus (HbF). Sedangkan Hemoglobin orang dewasa/ Adult banyak mengandung hemoglobin Adult (HbA)
14. Anak dapat mengalami hipotiroidisme. Apa yang akan terjadi? Perlu diketahui bahwa, hormon Thyroid memiliki efek permisif terhadap GH (Growth Hormon) sehingga jika kekuranga maka akan kekurangan produksi Growth Hormon yang akan menyebaban Gygantisme. Di samping itu, pementukan sinaps akan terganggu dan mielinisasi terganggu sehingga perjalanan impuls akanlambat sehingga dikenal istilah telmi ’telat mikir’.
15. Bagaimana dengan kortisol? Kortisol menghambat pertumbuhan.
16. Mengapa wanita sebelum 18 tahun belum boleh menikah? Karena perkembangan sistem reproduksinya belum sempurna sehingga berbahaya bagi dirinya dan bayinya nanti.
17. Bagaimana dengan melatonin? Melatonin memiliki efeh inhibisi terhadap sekresi hormon GnRH yang dihasilkan oleh Hipothalamus sebagai Gonadostat.
18. Untuk memicu ovulasi apa yang diproduksi oleh ovum? Folikel-folikel ovum akan memperoduksi estrogen.
19. Apakah ovum akan malakukan implantasi pada sembarang tempat? Tidak, ovum akan berusaha mencari tempat yang memilik banyak cadangan makanan.
20. Mengapa dapat terjadi pendarahan pada saat menstruasi? Karena terjadi vasoplasma dan kemudian vasodilatasi yang membawa darah yang banyak kepermukaan sehingga banyak darah yang keluar serta dipicu juga oleh kontraksi miouterus yang distimulasi oleh prostaglandin.
21. Bagaiamanakah ukuran uterus? Ukuran uterus itu menuerupai ukuran telur ayam.
22. Bagaimana dengan masalah pubertas prekoksia? Pubertas prekoksia terbagi 2 macam yaitu sejati dan tak sejati. Yang sejati bisa menghasilkan sel kelamin contohnya pada kasus tumor hipofisis yang mengalami hipersekresi dimana akan merangsang pembentuan LH dan FSH.Sementara yang tidak sejati akan memperlihatkan tanda2 kedewasaan seperti pertumbuhan kumis dsb, tetapi tidak dapat mengasilkan sel kelamin contohnya pada sekresi kelenjar anak ginjal.