buruan daftar, banyak teman banyak duit...

Selasa, 12 Januari 2010

povidon iodin dikalahkan oleh klorheksidin plus alkohol loh!

sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan oleh NEJM, jurnal impact factor tertinggi untuk kedokteran dunia, menyatakan bahwa klorheksidin-alkohol lebih efektif daripada povidone iodine dalam hal kemampuan menurunkan resiko infeksi pada pasien bedah.

Penelitian tersenbut dilakukan pada rumah sakit dengan objek para pasien di stase bedah. Pasien bedah dibagi dala 2 kelompok yaitu bedah abdomen dan bedah non abdomen. Pasien terbanyak berdasarkan data statistik adalah pasien bedah abdomen yang termasuk kelas bedah colorectal, dan pasien jenis ini memiliki frekuensi terbanyak.

Penelitian ini dilakukan selama 4 tahun. dari tahun 2004 sampai tahun 2008, dan dipublikasikan di NEJM baru tahun dan bulan ini yakni 7 januari 2010.

Dari metode penelitian, ini menggunakan metode randomisasi dengan usia beragam dan kalu dilihat mencapai usia 39 tahun keatas atau dapat dikatakan dari dewasa pertenbgahan sampai dewasa tua.

Penelitian ini juga meiliki kriteria inklusi dan eksklusi. Salah satu kriteria inklusi yaitu pasien yang menjalani operasi bedah baik abdomen maupun nonabdomen.Untuk frekuensi rerbanyak ditempati oleh pasien bedah abdomen colorectal. Dan kriteria eksklusinya mencakup alergi terhadap obat uji yang akan dipakai apakah itu klorheksidin-alkohol maupun povidon iodin.

Pada penelitian ini lumayan banyak yang tersingkir dari pernelitian diantaranya karena terkena kriteria ekslusi sehingga terpaksa untuk dikeluarkan dari objek penelitian. Ada pula yang mengundurkan diri padahal sudah dilakukan perlakuan pada pasien tersebut.Dan ada beberapa orang yang meninggal dunia sehinmgga otomatis harus dikeluarkan dari daftar objek penelitian.

Penelitian ini sebenarnya bertujuan untuk membANDINGKAN KEEFEKTIVAN Pemakaian klorjheksidin-alkohol dan povbidon iodin yang biasa dipakai oleh dokter bedah.Dan ternyata terbukti efektif pemakaian klorheksiodin mampu menurunkan resiko infeksi pada pasien bedah hingga 40 % dibandiungkan dengan [povidon iodin yang hanya 10 %. Dan ini berlaku untuk infeksi yang superfisial di permukaan kulit saja majupun infeksi yang sifatn ya insisi atau di dalam kulit atau tubuh.

Mungkin sekarang mekanisme mengapa klorheksidin dan alkohol lebih efektif dibanding [ovidon iodin belumj bisa dijelaskan secara ilmiah. Penelitian ini hanya sebatas mengetahui dan memeanyau kefektivan uji obat terhadap pasien bedah di rumah sakit yang dilaksanakan selama 4 tahun itu.

Oleh karenya bagi dokter bedah, mungkin sudah saatnya anda beralih ke klorheksidin -alkohol untuk pembedahan oleh sebab yang telah saya jelaskan di atas.Bukankah resiko infeksi pada bedah merupakan salah satu hal utama yang perlu diperhatikan dalam antisepsis bedah??????

saya berkata anda berespon dan bertindak!

Tidak ada komentar: