buruan daftar, banyak teman banyak duit...

Sabtu, 06 September 2008

Sistem Imun dan Peradangan

Apakah hubungan antara system imun dan peradangan?

Mungkin di antara anda ada yang bertanya apakah hubungan antara sistem imun dan peradangan? Sebenarnya sistem imun dan peradangan tidak bisa dipisahkan. Bisa dikatakan peradangan adalah anggota keluarga dari sistem imun. Sebab, sistem imun sendiri juga yang melakukan respon radang. Yang menjadi permasalahan adalah sistem imun itu lumayan luas.

Sistem imun selalu dikaitkan dengan leukosit. Memang hal itu benar, karena laukositlah yang menjalankan sistem imun tersebut. Leukosit terdiri atas sel2 radang dan sel2 respon imun. Sel-sel radang yang mencakup netrofil, basofil, eosinofil, monosit, dan makrofag inilah yang menjalankan respon radang pada saat terjadi lesi pada anggota tubuh kita. Sementara sel respon imun yang mencakup limfosit menjalankan fungsi imun dalam tubuh kita yaitu dengan menghancurkan agen2 penyebab infeksi dengan menggunakan sistem spesifisitas dan ingatan. Inilah salah satu perbedaan antara sel2 radang dan sel respon imun, pada sel radang tidak menggunkan sistem ingatan, sementara sel respon imun menggunakan sistem ingatan. Itulah sebabnya mengapa pada serangan bakteri yang kedua dan seterusnya mendapatkan respon sel respon imun yang lebih efektif karena sudah dikenal dan tersimpan dalam sistem ingatan.

Dalam sistem imun, trombosit tidak boleh dilupakan. Trombosit yang sebenarnya bukan sel melainkan pecahan2 sitoplasma leukosit ini sangat memegang peranan dalam mengatasi infeksi dengan melancarkan aliran darah dan permeabilitas kapiler. Trombosit penting untuk pembekuan darah.

Bagaimana mekanismenya?

Awalnya, kita mengambil satu contoh kasus luka kecil, sel2 radang akan segera berespon. Basofil akan berspon dengan mencetuskan peradangan. Adapun netrofil akan datang untuk memakan sel2 mati dan sisa2 sel. Lalu peradangan dihentikan oleh eosinofil. Eosinofil juga memakan sisa2 sel.

Kemudian, trombosit dan limfosit (B dan T)diundang oleh adanya peradangan pun segera bergegas menuju ke lokasi terjadinya lesi. Limfosit yang tadinya inaktif segera menjadi aktif setelah bertemu agen penyebab infeksi. Limfosit terbagi 2, limfosit B dan limfosit T. Limfosit B terletak secara humoral, artinya ikut bersama aliran darah. Sementara limfosit T merupakan sel respon imun seluler, tidak ikut bersama aliran darah.

Tidak ada komentar: